Apabila waktu adalah kehidupan dan dia adalah umur yang sebenarnya
bagi manusia, dan bahwa penjagaannya merupakan pokok setiap kebaikan, penyia-nyiaannya merupakan pokok setiap kejelekan, maka ia mengharuskan suatu renungan yang menjelaskan tentang berharganya waktu dalam kehidupan seorang Muslim, apa
yang diwajibkan bagi seorang Muslim terhadap waktunya, apa saja penyebab-penyebab yang dapat membantu untuk menjaga waktu, dan dengan apa
seorang Muslim dapat memanfaatkan waktunya.
1.
Keberhargaan waktu dan kepentingannya:
Untuk dapat menghargai waktu, akhwat harus tau pentinya
waktu itu sendiri, Imam Ibnul Qoyyim yang
menjelaskan akan hakekat ini dengan perkataannya: [waktu manusia adalah umur dia pada hakekatnya, ia adalah unsur kehidupan yang kekal dalam kenikmatan yang abadi, dan unsur kehidupannya yang sempit dalam adzab yang pedih, ia akan berlalu secepat berlalunya awan, barang siapa yang waktunya untuk Allah dan pada Allah, maka itulah kehidupan dan umurnya, dan yang selain itu tidak akan dihisab dari kehidupannya. Apabila dia habiskan waktunya dalam kelalaian, kesia-siaan dan angan-angan yang batil, yang mana suatu terbaik yang dia habiskan adalah tidur dan kekosongan, maka kematian bagi orang ini akan lebih baik dari kehidupannya].
Dari perkataan diatas dapat kita lihat, bahwa pada
hakekatnya kehidupan kita yang sebenarnya ketika kita mengisinya dengan
melakukan amalan-amalah, karena itulah yang akan diperhitungkan diakhirat
kelak, adapun waktu yang kita habiskan utuk hal yang sia-sia hanya akan semakin
memberatkan kita diakhirat kelak, oleh karena itu dikatakan maka lebih baik
baginya kematian. Mungkin kita sudah mengetahui, bahwa setiap detik kita pasti
akan dipertanggung jawabkan diakhirat kelak. Hal ini dikatakan Rasulullah dalah
hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani :
"Tidak akan bergerak kaki seorang hamba
pada hari kiamat sampai
dia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya pada apa dia habiskan, tentang
masa mudanya pada apa dia luangkan, tentang hartanya darimana dia dapatkan dan untuk apa dia pergunakan, dan
tentang
ilmunya apa yang
dia amalkan padanya"
[HR. Tirmidzi
dan
dihasankan oleh Al-Albani].
Hidup ini sangatlah singkat, seorang pernah mengatakan
kepada saya bahwa pada hakikatnya manusia saat ini berjalan begitu enteng
dibumi ini, menghabiskan setiap waktunya lebih banyak pada kesia-siaan padahal
tana mereka sadari ada sesuaitu yang amat dekat dengannya yang sedang
membntutinya dari belakang, yaitu Kematian. Rasulullah bersabda :
"Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu padanya: kesehatan
dan
waktu luang" [HR. Bukhori]
Tidak seorangpun diantara kita yang tahu kapan nikat
itu akan dicabut Allah, ketika kita menyadari singkatnya waktu maka apakah kita
akan menyia-nyiakan waktu itu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar