Kadang terasa begitu rindu, ingin melihatmu, menyapamu
memanggilmu, berkeluh kesah semua yang kurasa. Seperti dulu, bertanya apapun
yang ingin ku ketahui, mendapat penjelasan apa yang ingin kuketahui, begitu
mudah rasanya mengerti setip penjelasanmu dan bsa membuatku percaya
Kini terasa begitu rindu. Kau tau sekali, aku bukan orang
yang menerima begitu saja jawaban dari orang lain, makanya dulu setiap jawaban
dari semua orang akan kutanyakan kembali kepadamu… kau selalu tersenyum setiap
kulakukan itu. Kau begitu tau bahwa aku hanya percaya kata-katamu.
Saat ini begitu rindunya. Seperti kau tau tak akan mendengar
pertanyaanku selamanya, kau tak membuatku semakin percaya kepadamu. Tapi mengajarkanku
untuk menimbang sendiri, percaya kepada diriku sendiri. Tak bergantung padamu
agar aku tak bergantung pada orang lain… kadang jengkel mendengar penjelasanmu
saat itu yang tak mengatakan “ya” atau “tidak” tapi selalu kau beri
pertimbangan, sampai aku harus bingung sendiri dibuatnya.
Beginilah rasanya rindu, merasa sendiri, merasa sepi, merasa
tak punya siapa-siapa dipihakku. Semua menuntu, semua memaksa memilih. Ingin
rasanya bertanya kepadamu, meminta saranmu setidaknya atu tau ada satu orang
yang tak memaksaku.
Begitu rindu rasanya padamu Bapak, kadang ingin memilih mati
saja jika teringat kamu. Inilah mengapa aku paling membenci “Rindu”, begit
tersiksa rasanya ketika hati menginginkan namun realita tak mengizinkan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar