Sabtu, 03 Mei 2014

RMK Kombis "KOMUNIKASI NONVERBAL"



KOMUNIKASI NONVERBAL
A.            PENGERTIAN
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

B.            PENTINGNYA KOMUNIKASI NONVERBAL
Meskipun komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur, namun komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi.
Apa kebaikan atau keunggulan dari komunikasi nonverbal? Salah satu kebaikan komunikasi nonverbal adalahreliabilitasnya, yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat dan sejenisnya. Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah pengendaliannya, sedangkan penggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh) ataupun ekspresi wajah cenderung lebih sulit mengendalikannya. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang spontanitas, tanpa pikir panjang. Anda mendengar berita menyenangkan, ekspresi wajah Anda cerah, bak tanpa beban. Namun, Anda mendengar berita yang menyusahkan tentang diri Anda, keluarga Anda, atau teman karib Anda, maka dengan cepat ekspresi wjah Anda tanpa ada yang menyuruh, spontan murung, lesu, lemah, tak bergairah seolah-olah hampa dunia ini.
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau menegaskan kejujuran si pembicara. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat verbal (seperti tulisan). Namun, seseorang tak dapat menutup-nutupi apa yang sedang terjadi pada dirinya melalui ekspresi wajahnya. Manakala wajahnya murung atau cemberut, maka seseorang akan dapat menduga bahwa dia sedang menghadapi suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga atau masalah tugas kantor, dan sejenisnya.
Komunikasi nonverbal juga penting artinya bagi orang lain, karena ia lebih efisien baik bagi pengirim maupun penerima pesan. Anda dapat menyampaikan suatu pesan nonverbal tanpa harus berfikir panjang, dan audience Anda dapat menangkap arti secara tak sadar. Coba Anda perhatikan para petugas sinoman di suatu acara resepsi. Parasinoman menggunakan bahasa isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh teman-temannya untuk mengkoordinasikan tempat-tempat mana yang sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan ataupun minuman. Contoh lain, ketika Anda memanggil teman Anda yang sedang asyik ngobrol dengan temannya di suatu tempat yang agak jauh, maka Anda dapat menggunakan isyarat nonverbal seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan Anda. Coba Anda kembangkan contoh-contoh lain yang sering Anda temui dalam pergaulan sehari-hari di tempat kerja Anda.

C.            FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Menurut Hanna and Wilson (1998: 129) mengemukakan bahwa ada 4 (empat) fungsi dari kegunaan komunikasi nonverbal, yaitu: reinforcement, modification, sub­stitution, dan regulation. Apabila diterapkan oleh pustakawan saat melayani pemustaka di bagian layanan, maka dapat saya jabar­kan sebagai berikut:
a.             Reinforcement
Maksudnya adalah penguatan dari pesan yang disampaikan pustakawan. Misalnya: pus­takawan perempuan yang sudah lama tidak bertemu seorang Ibu (pemustaka), maka saat bertemu pustakawan tersebut mengatakan verbal “Gimana Ibu kabarnya?” (sambil memeluk Ibu tersebut).
b.             Modification
Maksudnya adalah untuk pe­rubahan/modifikasi dari pesan yang disampaikan pustakawan sebelumnya. Misalnya: saat pustakawan menjelaskan tata tertib secara verbal, namun karena pemustaka belum pa­ham, maka pustakawan dapat mengambil brosur tata tertib sambil menunjukkan dengan tangan hal-hal yang penting yang perlu ditekankan dari tata tertib tersebut.
c.              Substitution
Maksudnya adalah sebagai penggantian dari komunikasi. Misalnya: perkataan ”iya bisa” tidak harus diucapkan, namun pustakawan bisa cuma mengangguk saja; membolehkan masuk tidak ha-rus “silahkan”, tapi bisa dengan menggerakkan telapak tangan ke depan.
d.             Regulation
Maksudnya adalah bahwa komunikasi nonverbal tertentu dapat digunakan sebagai bentuk peraturan dari sebuah proses komunikasi atara pustakawan dan pemustaka. Misalnya: “di­larang merokok” dalam ruang perpustakaan (hanya dengan menempelkan poster gambar rokok diberi tanda silang).
D.            KELEBIHAN KOMUNIKASI NONVERBAL
1.             Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbaL
2.             Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki kesahihan ( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan.
3.             Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan.
4.             Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Karena pesan non verbal tidak harus berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.
5.             Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.
6.             Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
7.             Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.
8.             Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
a)             Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
b)            Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal
c)             Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
d)            Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal.
e)             Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. 
E.           KEKURANGAN KOMUNIKASI NONVERBAL
1.             Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
2.             Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur sehingga sulit dipelajari.
3.             Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku nonverbal sulit dijelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar