KOMUNIKASI NONVERBAL
A.
PENGERTIAN
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi
dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi
nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak
mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol,
serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi,
dan gaya berbicara.
Para ahli di
bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak
menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal
dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak
dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan
intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa
komunikasi verbal ataupun nonverbal.
B.
PENTINGNYA
KOMUNIKASI NONVERBAL
Meskipun
komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur, namun
komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi
verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama
dalam menyampaikan perasaan dan emosi.
Apa kebaikan
atau keunggulan dari komunikasi nonverbal? Salah satu kebaikan komunikasi
nonverbal adalahreliabilitasnya, yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang
tinggi terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat
dan sejenisnya. Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan
menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan tubuh (bahasa
isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah
pengendaliannya, sedangkan penggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh)
ataupun ekspresi wajah cenderung lebih sulit mengendalikannya. Hal ini
disebabkan oleh sifatnya yang spontanitas, tanpa pikir panjang. Anda mendengar
berita menyenangkan, ekspresi wajah Anda cerah, bak tanpa beban. Namun, Anda
mendengar berita yang menyusahkan tentang diri Anda, keluarga Anda, atau teman
karib Anda, maka dengan cepat ekspresi wjah Anda tanpa ada yang menyuruh,
spontan murung, lesu, lemah, tak bergairah seolah-olah hampa dunia ini.
Dengan
memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau
menegaskan kejujuran si pembicara. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang
lebih percaya isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui
isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat
verbal (seperti tulisan). Namun, seseorang tak dapat menutup-nutupi apa yang
sedang terjadi pada dirinya melalui ekspresi wajahnya. Manakala wajahnya murung
atau cemberut, maka seseorang akan dapat menduga bahwa dia sedang menghadapi
suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga atau masalah tugas kantor, dan
sejenisnya.
Komunikasi
nonverbal juga penting artinya bagi orang lain, karena ia lebih efisien baik
bagi pengirim maupun penerima pesan. Anda dapat menyampaikan suatu pesan
nonverbal tanpa harus berfikir panjang, dan audience Anda dapat menangkap arti
secara tak sadar. Coba Anda perhatikan para petugas sinoman di suatu acara
resepsi. Parasinoman menggunakan bahasa isyarat tertentu yang dapat
dipahami oleh teman-temannya untuk mengkoordinasikan tempat-tempat mana yang
sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan ataupun minuman. Contoh lain,
ketika Anda memanggil teman Anda yang sedang asyik ngobrol dengan temannya di
suatu tempat yang agak jauh, maka Anda dapat menggunakan isyarat nonverbal
seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan Anda. Coba Anda
kembangkan contoh-contoh lain yang sering Anda temui dalam pergaulan
sehari-hari di tempat kerja Anda.
C.
FUNGSI
KOMUNIKASI NONVERBAL
Menurut Hanna
and Wilson (1998: 129) mengemukakan bahwa ada 4 (empat) fungsi dari kegunaan
komunikasi nonverbal, yaitu: reinforcement, modification, substitution, dan
regulation. Apabila diterapkan oleh pustakawan saat melayani pemustaka di
bagian layanan, maka dapat saya jabarkan sebagai berikut:
a.
Reinforcement
Maksudnya adalah penguatan dari pesan yang disampaikan pustakawan.
Misalnya: pustakawan perempuan yang sudah lama tidak bertemu seorang Ibu
(pemustaka), maka saat bertemu pustakawan tersebut mengatakan verbal “Gimana
Ibu kabarnya?” (sambil memeluk Ibu tersebut).
b.
Modification
Maksudnya adalah untuk perubahan/modifikasi dari pesan yang disampaikan
pustakawan sebelumnya. Misalnya: saat pustakawan menjelaskan tata tertib secara
verbal, namun karena pemustaka belum paham, maka pustakawan dapat mengambil
brosur tata tertib sambil menunjukkan dengan tangan hal-hal yang penting yang
perlu ditekankan dari tata tertib tersebut.
c.
Substitution
Maksudnya adalah sebagai penggantian dari komunikasi. Misalnya: perkataan
”iya bisa” tidak harus diucapkan, namun pustakawan bisa cuma mengangguk saja;
membolehkan masuk tidak ha-rus “silahkan”, tapi bisa dengan menggerakkan
telapak tangan ke depan.
d.
Regulation
Maksudnya adalah bahwa komunikasi nonverbal tertentu dapat
digunakan sebagai bentuk peraturan dari sebuah proses komunikasi atara
pustakawan dan pemustaka. Misalnya: “dilarang merokok” dalam ruang
perpustakaan (hanya dengan menempelkan poster gambar rokok diberi tanda
silang).
D.
KELEBIHAN
KOMUNIKASI NONVERBAL
1.
Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan
noverbal ketimbang pesan verbaL
2.
Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang
relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki kesahihan (
realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan
yang disampaikan.
3.
Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang
sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud
dan makna pesan.
4.
Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih
efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Karena
pesan non verbal tidak harus berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap
artinya dengan cepat.
5.
Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling
tepat.
6.
Memberi sifat,
melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
7.
Faktor-faktor
nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.
8.
Pesan verbal
mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
a)
Repetisi, yaitu
mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
b)
Substitusi,
yaitu menggantikan lambang-lambang verbal
c)
Kontradiksi,
menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
d)
Komplemen, yaitu melengkapi dan
memperkaya makna pesan nonverbal.
e)
Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan
verbal atau menggarisbawahinya.
E.
KEKURANGAN
KOMUNIKASI NONVERBAL
1.
Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator
secara sadar.
2.
Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana
atau terstruktur sehingga sulit dipelajari.
3.
Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat
mealkukan perilaku nonverbal sulit dijelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar