Sabtu, 03 Mei 2014

RMK Kombis "RUANG LINGKUP KOMUNIKASI"



RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
A.      PENGERTIAN
Kata komunikasi dan publisistik di Indonesia sering kali dipergunakan secara bergantian dengan menyamakan pengertian satu terhadap yang lainnya (sinonim). Padahal ada perbedaan yang mendasar dalam kedua kata komunikasi maupun publisistik.
Susanto (1977a) mengemukakan sebenarnya kata publisistik yang berasal dari perkataan latin populus (=penduduk) memiliki kata sifat publicus yang berarti kepada masyarakat luas.
Kata komunikasi sendiri berasal dari perkataan La Communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitakan. Kata communis berarti milik bersama , communis opinio mempunyai arti pendapat umum atau mayoritas.
Dengan demikian kata publisistik lebih menekankan pada sifat atau kegiatan dari seseorang atau kelompok, sedangkan komunikasi lebih menitikberatkan segi sosialnya yaitu usaha menjadi milik bersama, ataupun diketahui bersama.
B.       BENTUK KOMUNIKASI
1.    Komunikasi Personal
Komunikasi intra personal, yaitu dengan diri sendiri, proses mengambil keputusan apakah menerima atau menolak suatu pesan yang disampaikan komunikator.Komunikasi inter personal (antar pribadi), yaitu komunikasi antar manusia secara tatap muka dan umpan baliknya biasanya bersifat langsung.
 Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.
Dalam proses pengambilan keputusan, seringkali seseorang dihadapkan  pada pilihan ya atau tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intra personal atau komunikasi dengan diri sendiri.
            Studi tentang komunikasi dalam diri sendiri (intra personal communication) kurang begitu banyak mendapat perhatian, kecuali dari kalangan yang brminat dalam bidang psikologi behavioritik. Karena itu literature yang membicarakan tentang komunikasi intra personal bisa dikatakan sangat langkah ditemukan.

2.    Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok kecil, seperti diskusi panel, simposium, seminar dan sejenisnya. Komunikasi kelompok besar, biasanya bersifat akbar, kampanye atau tabligh akbar.
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa “Inter personal communication is communication involving two or more people in a face to face  setting” menurut sifatnya komunikasi antarpribadi  dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication).
Komunikasi Diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi Diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya  pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara  tiga orang  atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Tidak ada batas yang menentukan secara tegas berepa besar jumlah anggota suatu kelompok kecil. Biasanya antar dua sampai tiga orang, bahkan ada yang mengembangkan sampai dua puluh samapi tiga puluh orang, tetapi tidak lebih dari lima puluh orang.
Menurut Everett M. Rogers, proses komunikasi yang menggunakan telepon kurang kena bila digolongkan sebagai komunikasi masssa atau komunikasi antar pribadi. Tetapi sarjana komunikasi Amerika lainnya Mc-Croskey memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang  udara dan cahaya seperti halnya telepon sebagai saluran komunikasi antar pribadi.            
3.    Komunikasi Massa
Komunikasi Massa,yaitu komunikasi yang menggunakan sarana media untuk meneruskan suatu pesan kepada para komunikan yang jauh lokasinya dan banyak jumlahnya atau keduanya, melalui media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.
Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi masssa. Ada yang menilai segmen khayalaknya, dari segi medianya, dan ada pula dari sifat pesannya. Komunikasi Massa dapat didefenisikan sebagi berikut sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khayalak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanik seperti radio, televise, surat kabar dan film.
Pesan komunikasi masssa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media masssa elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari khayalak dapat dilakukan dengan cepat kepada penyiar. Selain itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan.
4.      Komunikasi Publik
5.      Komunikasi Publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khayalak ( Audience communication).
6.      Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu. Dapat didefenisikan siapa yang berbicara ( sumber ) dan siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah khayalak relative banyak. Sumber seringkali tidak dapat mengidentifikasi satu persatu pendengar. Tipe komunikasi public biasanya ditemui dalam berbagai aktifitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, penghargaan, ceramah, dan semacamnya.

C.      SIFAT KOMUNIKASI
1. Verbal
a.  Lisan
b. Tulisan
2. Non Verbal
a. Gerakan Tubuh (gesture)
b. Gambar (pictorial)
D.      TEKNIK KOMUNIKASI
1.      Jurnalistik, yaitu keterampilan atau kegiatan mengelola berita dari mulai peliputan sampai siap dikonsumsi khalayak
2.      Hubungan masyarakat, yaitu keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara hubungan baik dan saling pengertian antara satu organisasi dengan khalayaknya.
3.      Periklanan, yaitu kegiatan merancang pesan persuasif yang paling tepat dan efektif terhadap suatu produk barang dan jasa.
4.      Propaganda, yaitu kegiatan mempengaruhi orang lain melalui cara bujukan.
5.      Pameran
6.      Publisitas.
7.      Perang urat saraf (psychological warfare)
8.      Penerangan
E.       METODE KOMUNIKASI
1.      Memberitahukan (informatif)
2.      Membujuk (persuasif)
3.      Memaksa (koersif)
4.      Memerintah (instruktif)
5.      Menciptakan niat baik antara organisasi dengan khalayak (hubungan manusiawi)
F.       FUNGSI KOMUNIKASI
1.      Menginformasikan (to inform)
2.      Mendidik (to educate)
3.      Menghibur (to entertaint)
4.      Mempengaruhi (to influence)
G.      TUJUAN KOMUNIKASI
1.      Mengubah sikap (attitude change)
2.      Mengubah opini (opinion change)
3.      Mengubah masyarakat (behavior change)
4.      Model
H.      PRINSIP KOMUNIKASI
Kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi, yakni:
1.      Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar experiences).
2.      Jika daerah tumpang tindih (the fieid of experiences) menyebar menutupi lingkaran A atau B, menuju  terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena (efektif)
3.      Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran mansing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
I.       UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.      Dari pengertian komunikasi yang yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu.
2.      Aristoteles ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukantiga unsure yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Hal ini dimengerti, karena  pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat popular bagi masyarakat Yunani.
3.      Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949), dua orang insiyur listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima dan tujuan. (mengenai pengiriman pesan melalui radio dan telepon. Tetapi para sarjana yang muncul di belakangnya mencoba menerapkannya dalam proses komunikasi antarmanusia seperti yang dilakukan oleh Miller dan Cherry (Schram; 1971).
4.      Awal tahun 1960-an David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni: Source (pengirim), Massage (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima). Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. de Fleur menambah lagi unsure efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna.
5.      Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Enka Vora yang menilai factor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar