Selasa, 01 September 2015

Liburan ala IKKA :)



I want to be a house wife

Setelah bertemu di pintu keluar, kami melanjutkan perjalanan beberapa menit ke sebuah titik keramaian di kota Parepare. Sebuah tren  baru khususnya di daerah Sulawesi Selatan yaitu selfie di Monumen Cinta Sejati. Dan gara-gara monumen ini juga saya sering jadi bahan ejekan teman-teman, “katanya orang Parepare kok ngak tau Monumen Cinta Sejati” begitu mereka bilang. Salah satu hal kenapa aku sangat ingin kesana adalah gara-gara itu.
Karena bukan malam minggu maka tempat itu tidak begitu ramai, hanya beberapa saja orang yang berselfie ria disana. Tua, muda pasangan maupun keluarga semua bersuka cita mengabadikan momen di monumen itu. monumen itu dibuat sebagai penghargaan masyarakat kota Parepare kepada presiden ketiga yang telah memotivasi rakyat Parepare yaitu bapak Habibi dan istri tercinta ibu Ainun. Mnumen ini diresmikan pada hari selasa tanggal 12 Mei 2015 malam. Patungnya sendiri terbuat dari perunggu yang dibuat di Yokyakarta.
Monumen ini berbentuk setengah lingkaran, berada di sudut lapangan Andi Makkasau Parepare. Ditengahnya berdiri patung BH Habibi dan Ainun yang di kelilingi oleh air mancur, di belakangnya kemudia terdapat sebuah dinding yang megelilinginya, di beberapa dinding itu di gantung foto-foto kebersamaan Habibi dan Ainun. Foto-foto yang mampu bercerita betapa setianya ibu Ainun mendampingi seorang laki-laki luar biasa. Bukankah benar yang dikatakan orang-orang bahwa dibalik seorang laki-laki yang luar biasa ada seorang wanita-wanita luar biasa dibelakangnya, ada istri dan ibunya. Ibu Ainun bukanlah seorang wanita tanpa pekerjaan. Beliau adalah seorang dokter yang cerdas, namun ia lebih memilih berkarier sebagai seorang ibu rumah tangga yang mendampingi suaminya.
Berkunjung kesini menambah semangatku menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik hehehe. Seorang wanita tak perlu muluk-muluk mencita-citakan karier setinggi langit hingga menghabiskan masa produktifnya untuk bekerja. Cukup bercita-cita menjadi ibu yang baik dan penuh cinta bagi anak-anaknya, suaminya, ibunya dan seluruh keluarganya. Menjadi presiden memang hebat tapi mendidik seorang presiden jauh lebih hebat. Maka ingin menjadi ibu rumah tanggapun tak menjadi alasan kita tak belajar terus. Justru kita harus terus belajar karena kita tak hanya akan memperjuangkan cita-cita kita sendiri tapi cita-cita bangsa dan peradaban ada ditangan kita, maka jadilah wanita yang cerdas JJJ.
Intinya jangan malu jadi ibu rumah tangga yang berada setiap saat disamping suami. Karena memang pada kodratnya wanita adalah pengasuh yang paling baik karena cinta dan kasih sayang yang dianugrahkan Allah untuk kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar