I want to be a house wife
Setelah bertemu di pintu keluar, kami
melanjutkan perjalanan beberapa menit ke sebuah titik keramaian di kota
Parepare. Sebuah tren baru khususnya di
daerah Sulawesi Selatan yaitu selfie di Monumen Cinta Sejati. Dan gara-gara
monumen ini juga saya sering jadi bahan ejekan teman-teman, “katanya orang
Parepare kok ngak tau Monumen Cinta Sejati” begitu mereka bilang. Salah satu
hal kenapa aku sangat ingin kesana adalah gara-gara itu.
Karena bukan malam minggu maka tempat itu
tidak begitu ramai, hanya beberapa saja orang yang berselfie ria disana. Tua,
muda pasangan maupun keluarga semua bersuka cita mengabadikan momen di monumen
itu. monumen itu dibuat sebagai penghargaan masyarakat kota Parepare kepada
presiden ketiga yang telah memotivasi rakyat Parepare yaitu bapak Habibi dan
istri tercinta ibu Ainun. Mnumen ini diresmikan pada hari selasa tanggal 12 Mei
2015 malam. Patungnya sendiri terbuat dari perunggu yang dibuat di Yokyakarta.
Monumen ini berbentuk setengah lingkaran,
berada di sudut lapangan Andi Makkasau Parepare. Ditengahnya berdiri patung BH
Habibi dan Ainun yang di kelilingi oleh air mancur, di belakangnya kemudia
terdapat sebuah dinding yang megelilinginya, di beberapa dinding itu di gantung
foto-foto kebersamaan Habibi dan Ainun. Foto-foto yang mampu bercerita betapa
setianya ibu Ainun mendampingi seorang laki-laki luar biasa. Bukankah benar
yang dikatakan orang-orang bahwa dibalik seorang laki-laki yang luar biasa ada
seorang wanita-wanita luar biasa dibelakangnya, ada istri dan ibunya. Ibu Ainun
bukanlah seorang wanita tanpa pekerjaan. Beliau adalah seorang dokter yang
cerdas, namun ia lebih memilih berkarier sebagai seorang ibu rumah tangga yang
mendampingi suaminya.
Berkunjung kesini menambah semangatku menjadi
seorang ibu rumah tangga yang baik hehehe. Seorang wanita tak perlu muluk-muluk
mencita-citakan karier setinggi langit hingga menghabiskan masa produktifnya
untuk bekerja. Cukup bercita-cita menjadi ibu yang baik dan penuh cinta bagi
anak-anaknya, suaminya, ibunya dan seluruh keluarganya. Menjadi presiden memang
hebat tapi mendidik seorang presiden jauh lebih hebat. Maka ingin menjadi ibu
rumah tanggapun tak menjadi alasan kita tak belajar terus. Justru kita harus
terus belajar karena kita tak hanya akan memperjuangkan cita-cita kita sendiri
tapi cita-cita bangsa dan peradaban ada ditangan kita, maka jadilah wanita yang
cerdas JJJ.
Intinya jangan malu jadi ibu rumah tangga
yang berada setiap saat disamping suami. Karena memang pada kodratnya wanita
adalah pengasuh yang paling baik karena cinta dan kasih sayang yang
dianugrahkan Allah untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar