Senin, 10 November 2014

Lucunya dirimu,,,



Hari itu hari jum’at
Sedang asiknya diriku berkutat dengan kalkulator
2 fokus ku saat itu, angkat-angkat yang tertulis di buku PKA dan yang ada di mesin hitung berwarnah kuning imut milikku J
Kudengar sorak sorai dari teman-teman ditengah keheningan, fokusku buyar
Mengalihkan pandangan menuju sumber suara, belum tiba mataku disana sepertinya aku sudah tau
Siapa yang tengah jadi bahan sorak sorai pemecah konsentrasi dan mungkin juga sebagai hiburan buat teman-teman ku
Yahh dirimu pemicunya…. Ah.. itu hal biasa, saya sudh terbiasa kok. Biasalah anak-anak….
Tiba-tiba teringat satu hal, ada buku ungu ditas ku milik teman kelas mu. Telah berhari-hari aku seharusnya mengembalikannya, tapi tidak pernah aku bertemu dengan pemiliknya
Fikiranku simpel, minta tolong di kamu dari pada aku harus menghabiskan waktu mengembalikannya sendiri….
Hampir saja aku memanggil namamu, tapi tidak jadi… belum aku menyebut namamu saja sudah ramai begini, bagaimana klo aku sampai memanggil dirimu?? Ntahlah jadi seperti apa kelas ini. akhirnya aku minta tolong dengan yang duduk disamping ku. Dengan senyum tipis ia bersedia mewakiliku
Dia memanggil namamu, “tolong kasi bukunya ***” kau mendekat dan….
Seperti yang sudah kuduga, keributan makin menjadi-jadi… kau mendekat menghampiri mejaku… makin keras.. makin ramai, sampai akhirnya tepat berada disampingku mengambil buku itu
Tidak sampai 5 detik wajah mu langsung memerah, kulit mu yang putih sama sekali tidak bisa menyembunyikannya,
Aduhh lucunya dirimu….

Rabu, 05 November 2014

bikin GR pagi-pagi

Baju biru :)
Senin, hampir jm 7.30, jarum pendeknya sdh sesikit meninggalkan angka 7
Hampir sampai diangka 8 tpi blum juga, jarum kecilx sdh diangka 3
Kesimpulannya 15menit lagi sya sdh harus duduk manis dikampus
Sehabis kugedor kamar lia namun tak ada jawaban,
Bergegas aku turuni anak tangga yg jumlahx tal pernah kuhitung
Tapi cukup berhasil membuat orng yg pertama kali datang
Mengerutkan keningnya...
Seperti pago biasax rombongan anak rantau dengan memikul tas besar
Ditambah dengan buku yg dipegang disandarkan di dada
Para penuntut ilmu pengais masa depan
Jembatan kecil diatas aliran irigasi yg dipenuhi sesalan sampah
Penghubung paling dkt dari jalan raya.
Dari sana sdh bisa kulihat mobil biru yg hilir mudik
Mengangkut mereka yg wajahnya sdh kasak kusul menatap jam,
Hp atau apalah namax itu...
Terlebih lagi penumpang mobil yg tengah singgah pas didepanku
Jarakku masi sekitar 10 meter, tapi demi tak keholangan beberapa rupiah dariku
Pak supir membuat penumpangx yg lang lain
Ini salah satu hiburan di pagi hari bagiku. Terkadang aku harus merunduk karena malu
Tatapanku lurus kearah depan. Berharap pak supir tak pergi dlu
Klo sampai ia pergo artinya akan memakan waktu lagi untuk menunggu
Tapi.... Ada yg lain disana
Ya... Biru juga yg disana... Tpi sepertinya saya kenal
Hmm dugaan ku benar ternyata "Dia" ahh ada-ada saja lau
Senyumku tiba-tiba tersungging
Dari tempatku berdiri yang pura-pura tak menyadari kejadian ini
Saya bisa melihat kau yg memutar arah motormu menuju jalan yg sebentak lagi aku sebrangi
Duhh bikin GR saja.. Tapi...
Ahh kau pasti punya keperluan lain
Sebentar lagi... Berselang sepersekian detik setelah kusebrabgi jalan itu
Kau melintas tepat dibelakang ku
Ahh ada-ada saja kau... Mau sekali aku tanya apa keperluanmi?
Tpi tau tidak... Berbicara denganx sja bru dihitung jari
Itupun hanya satu atau dua kata...
Yahh beginilah seharusx.. Itu lebih baik :)